Senin, 15 Mei 2017

Kata-kata

Tenggelamlah dalam dirimu sendiri
Terpejamlah
Dengarkan segala bunyi
Lalu menarilah sampai mati
.
Kau senang dan seakan tergila-gila padaku
Maka aku katakan:
Kau adalah aku dan aku adalah dirimu
Tak ada beda dan kita menyatu
Mabuk kehidupan
Menari dalam senang
Mari gandengkan tangan
.
Engkau datang dengan cinta, maka aku akan memberimu keberlimpahan cinta.
Engkau datang dengan curiga, maka kesengsaraan curiga akan kau dapatkan segera.
Bagaimana dengan Engkau yang sedang membacaku ini?
.
Kau tak akan mendapat satu pun titik terang dalam kehidupan ini.
Hidup adalah rimba
Semua di dalamnya tak dapat diduga
Aku suka itu.
Aku tak suka menduga
Membuang-buang waktuku saja. Hehe
Barangsiapa yang ingin berteman denganku, maka selamat atas kedatanganmu
Dalam rimba kehidupan.
Dalam rimba jiwa
Rimba pikiran
Rimba tuhan
Selamat datang
.
Tidak semua orang yang berada di ruang tunggu sedang menunggu
Entahlah, mereka tak tahu sedang menunggu apa dan siapa, darimana dan mau kemana.
Katanya ada kesenangan tersendiri melihat orang-orang lalu lalang di hadapannya.
.
Dengarkan lagu reggae
Maka lonceng Muhammad akan terdengar
Dan api Ibrahim akan berkobar
Melalap tabir
.
Apalah yang perlu diperbaiki?! Tak ada
.
Siapapun Engkau
Bencilah aku
Niscaya aku akan terus mendekatimu,
Mengawasimu dari jauh,
Perlahan dan tiba-tiba
Hingga
Kau tak lagi mengenal benci.
Hanya rindu dan kasih.
.
Kebencian, keraguan, kecemburuan
Jika Engkau datang ke hadapanku, aku akan diam mematung
Kasih dan cinta
Jika Engkau datang ke hadapanku,
Akan kupeluk kau sangat erat
Hingga kita menjadi satu dan satu
Dan satu
.
Guru seorang aktor adalah manusia dan alam semesta. Ia belajar pada diri setiap orang, pada tumbuhan dan bebatuan. Langit dan bumi ia amati.
Ia pelajari
Ia kenali
Ia pahami
Ia menjadi
.
Sepi
Sepi
Ramai di sepi
Sepi di ramai
Siapakah sebenarnya engkau
Yang menanti?
.
Hatiku tertanam pada bumi dan mencintai permukaannya.
Kemarilah anakku, hangat pelukku akan melingkari tubuhmu.
Air mataku adalah bahagia dalam pertemuan denganmu.
.
Seberapa pentingkah makna dari sebuah kata, dari sebuah suara, dan dari sebuah tanda?
.
Bagimu apakah yang sangat penting dalam sebuah kehidupan?
Apakah penting sebuah kepentingan itu sendiri?
Kenyataannya seorang Rumi menunggu kita di jalan setapak sana
Dimana tiada hal yang benar dan salah
Dimana salah dan benar hanyalah dua padang ilusi luas
Bertebaran bunga-bunga ragawi
Warna-warni
Keluarlah dari dua padang itu
Maka kesadaran akan menyampaikanmu sebuah pesan
Dengan hangat ia akan berbisik
Dan keindahan,
Air surga,
Dan semerbak wangi bunga
Akan membuncah dari dalam dirimu
Membuatmu menari-nari
Menari
Menari
Menikmati langit
Dan bumi
Alam semesta
Hingga
.
Jangan kau mencari cinta
Penuhilah dirimu dengan cinta
Maka cinta akan hadir dimana Engkau berpijak
.
Kepadamu
Aku marah
Aku curiga
Aku sombong
Aku cabul
Aku kejam
Aku keji
Aku berpaling
Adalah untuk menunjukkanmu
Bahwa keberanian untuk hidup
Adalah hal yang tidak mudah
Ada satu keniscayaan yang harus Engkau hadapi
Yaitu perbedaan
.
Jangan bingung dan ragu
Percayalah pada langit
Sang Ibu
Percayalah pada bumi
Sang Bapa
Percayalah pada hati
Karena nalar tak akan sampai
.
Disini, saat ini
Adalah kepasrahan untuk tenggelam ke kedalaman laut,
Adalah kepasrahan untuk melayang terjun ke kegelapan jurang,
Adalah kepasrahan akan luka bertubi mencabik-cabik ragawi
Tapi tidak rohani
Siapa yang berani untuk mengakui
Bahwa dirinya lemah
Bahwa dirinya hanya sebutir debu
Pada sebuah padang pasir
Siapakah yang menerima suatu perbedaan
Dapatkah Engkau menerima perbedaan antara baik dan buruk?
Maka mengalirlah
Pasrah dan percayalah
.
Ibrahim telah menjadikan dirinya sepanas api
Ia adalah api
Menyala oleh sepercik kesadaran
Bumi, bulan, matahari dan tetumbuhan
Menyampaikan pesan bahwa mereka hanyalah ciptaan
.
Kalau kau memang pecinta kesenian, aku akan bertanya padamu:
Apakah kau dapat menemukan satu keindahan
Dari seseorang atau sesuatu
Yang kamu benci?
.
Aku tak bisa menghindarimu
Aku tak berdaya
Aku kotor
Keji, cabul
Terpuruk oleh keindahanmu
Tenggelam dalam pikiran
Ampuni aku bunda langit
Diri ini tak bisa berhenti mengagumi
.
Kau tak menghendaki kehancuran
Itu tanda bahwa kau tak mengakui
Bahwa diri kau fana
.
Aku adalah pelacur
Pekerjaanku menyenangkan hati para pelanggan
Dengan modal aurat rayuan gombal dan tatapan yang tajam
Aku dibayar dengan senyuman puas mereka
Pelanggan yang datang bergantian
Aku seorang pelacur
Mendapatkan hadiah harta badan maupun jiwa
.
Itu pasti sakit
Kau benturkan dirimu sendiri pada sesamamu
Berulang-ulang kau melakukannya
Dengan kehendak-Nya
.
Tak ada yang istimewa dari sebuah puisi,
Lukisan maupun musik
Itu semua hal remeh
Seperti halnya nafas
Atau detak jantung
Dimana merupakan tanda bagi kehidupan
.
Suara ombak itu
Seperti melambai-lambai berteriak:
“Kemarilah!”
Saat aku mendekatinya
Aku takjub akan suaranya yang sahut-menyahut
Sekaligus ngeri akan wajahnya
Seakan hendak menelanku dan menyeretku ke dalamnya
Ibu
Aku mohon tunjukkanlah dirimu
.
Panggil saja dia cantik
Maka ia akan mempercantik diri
Itu mudah!
.
Dengarlah musik dan menari
Darah Yesus
Bapa dan bunda
Akan mengalir dalam tubuhmu
.
Musik adalah puisi
Puisi adalah musik dan gerakan tari
Dan gerakanmu sehari-hari
Menarilah sampai mati
.
Aku akan terus menari
Berputar
Menengadah
Menerima cahayamu
Berputar
Menganga
Terpejam
Mabuk kepayang
.
Aku tidak akan melupakanmu reggae
Rasta dan asap ganjamu
Menyembur dan engkau
Menyatu
.
O! Bagaimana tidak
Para sufi menjauh dari khalayak
Sementara orang-orang tidak mengerti akannya
Mereka sibuk mengurusi dunianya
Dan Rumi hanya tertawa menikmatinya
.
Menarilah dan lupakan dunia
Kalau kau rasa ia adalah fana
Ia akan mengurung diri
Menertawakan orang-orang di luar sana
Sibuk mengurusi dunia
O! Cepatlah fana
.
O! Pria wanita tak ada beda
Nirwana tak akan tiba
Jika kau tak bisa menari bersama
Tanpa beda
.
Jika kau dapat mabuk tanpa bir ataupun arak
Maka itulah khamar surga
Nirwana dalam kitab Muhammad
Teguklah
Angin dan bulan purnama akan merasuk
Dalam badanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyadari Kemelekatan (2)

Ini adalah fenomena. Di mana kita sendiri tak menyadari akan pengerucutan fokus dan lupa akan hal-hal sekitar. Sehingga, ketika kenyataan be...