Dia benar
Tapi dia salah
Tapi dia benar
Tapi dia salah
Lalu entah
30122018
Ini tentang kisah asmara yang tragis
Sekaligus menggelikan
Juga mungkin menjijikkan
Yakni ia yang sedang berduaan
Dengan sebuah maneken
Dipajang sangat dekat dengannya
Yakni sesuai keinginannya
Rambutnya
Bibirnya
Senyumnya
Tawanya
Sikapnya
Oh, pokoknya apapun yang ia inginkan darinya
Asyik ia bercengkerama
Dipajang indah sangat dekat dengannya
Yakni dalam kepalanya
29122018
Aku tak mau mendengar kata-katamu
Aku tak mau membaca kalimat-kalimatmu
Aku tak mau mencipta kesimpulan-kesimpulan tentangmu
Aku tak mau itu yang akan membuat
Pikiranku terulur-ulur
Memanjang ke sana
Ke masa lalu
Memanjang angan
Ke masa depan
Dan aku lupa akan diriku yang sekarang
Aku tak mau
00:09 WIB, 29 Desember 2018
Aku tahu
Tapi sebenarnya tidak tahu juga
Hanya pura-pura tahu
Tapi tak apa lah
Kuharap kamu berkata itu
Begini
Kamu banyak bersuara
Yang isinya keluhan
Kamu layangkan ke udara
Lalu sampai ke telinga orang-orang
Yang sebelumnya lewat mata
Karena itu dalam bentuk kata-kata
Seolah-olah hidupmu selalu dipenuhi neraka
Tak ada satu pun kata
Yang berupa puji syukur bentuknya
Seolah-olah menarik lelaki sepertiku
Yang datang untuk mengasihanimu
Tapi tidak datang akunya
Karena Tuhan tahu
Bahwa aku tahu
Kalau kamu punya dua puluh empat jam dalam sehari
Yang menitnya aku tak tahu berapa
Begitu juga aku
Yang kita semua yakini
Insyaallah
Tidak semua melulu neraka
Bahwa di sana
Kau musti tertawa
Di beberapa waktu yang aku tak tahu pastinya
Pasti baik-baik saja
Kalau tidak, di sana ada orang-orang
Yang akan menemanimu
Setidaknya dirimu sendiri
Untuk kemudian bosan dengan keadaanmu sendiri
Lalu kemudian mencari obat hati
Atau obat pikiran barangkali
Syukurlah
26122018
Kita bertemu dan berpisah
Mengais sisa-sisa pengalaman
Untuk kita jadikan pelajaran
Dan menambah sudutpandang
Manusia memang begitu
Tak kunjung selesai dengan putaran karmanya sendiri
Berputar-putar untuk kemudian sampai pada satu titik
Entah di mana dan kapan itu terjadi
Orang-orang saling menyebut
Bahwa selain dirinya adalah rumit
Bukan, melainkan pikiran mereka sendiri
Oh, aku berdiri di tengah laut mati
Ke manakah akan bergerak
Sudahlah
Kata-kata tak akan pernah berhenti
25122018
Wahai, lawan jenis yang ditakdirkan berteman denganku.
Walaupun temanku tidak hanya kamu,
tapi kenyataannya Adam berputar-putar keliling dunia entah karena alasan apa selain untuk mencari Hawa.
Sayang, jangan biarkan dirimu jadi badut,
hanya untuk membuatku senang untuk kemudian tertawa.
Atau menjadi Barbie, yang kemudian aku rela memotong tanganku saat terpana olehnya.
Atau jadi Menteri Susi, yang kemudian aku berdecak kagum sambil menggelangkan kepala atas keberaniannya.
Atau jadi apalah terserah kamu, karena sekarang aku malas berpikir, meracik pikiran dan kata-kata untuk kemudian membuatmu, yang aku ingin, tersipu, terkesima dan ter ter yang lain.
Sumpah, aku bukan nabi
apalagi batman.
Tengkurap, 16 Desember 2018
Itu aku, melompat-lompat kegirangan saat mendapatkan pesanmu. Terjadi di jaman baheula, yakni awal november terdahulu.
Itu juga aku, yang tak sabar seperti cacing kepanasan. Pakai koyo mungkin. Karena menanti pesan darimu.
Owh, itu aku lagi. Yang sok-sok diam di depanmu, tapi memang sih tak ingin banyak bicara. Cukup mendengarmu melantunkan lagu-lagu lembut. Pakai bahasa spanyol, bahasa inggris, bahasa indonesia, dan tak pernah bahasa arab.
Eh, lagi-lagi itu aku. Panas kepalaku. Karena demam atau apalah terserah kamu. Setelah mendapati pesanku tak berbalas darimu.
Aduh, kodok tak punya semangat untuk melompat lagi. Dan sekarang ia hanya bisa diam di pinggir sungai. Tidak lagi dengan mahkotanya. Ya, hanya makan sisa-sisa nasi dari angkringan di jalan solo.
Terserah nyambung atau tidak.
12122018
Wahai wanita di seluruh dunia
Jangan terima aku di hatimu
Janganlah percaya kata-kata manisku
Janganlah terperdaya
Aku memohon
Campakkanlah diriku
Aku hanyalah seorang penjahat
Yang ingin hasratnya dilampiaskan
Yang ingin keinginannya dikabulkan
Yang memberi cinta untuk dimintanya kembali
Hai, wanita di seluruh jagat raya!
Terimakasih sudah pergi
Karena kau memang sudah tahu
Bahwa aku masih begini
Jangan mencintai kalau ingin meminta lebih
Sudah, ini hanya mabuk belaka!
11122018
Baiklah
Begini
Aku cuma menawarkan perahu
Yang ceritanya aku akan mengantarkanmu
Ke pulau-pulau yang kamu ingin tuju
Juga pulau-pulauku di sana
Baiklah
Itu terserah kamu
Memang kamu bisa ke sana dengan orang lain
Atau dengan dirimu sendiri
Tapi aku hanya menawarkan perahu
Dan dengan itu kita dapat bekerjasama
Belajar, berdiskusi, bertengkar, berdebat
Mengarungi karang dan ombak
Di dalam dan luar diri kita
Itu terserah kamu
Yang aku bisa di sini hanya berharap
Sambil memandang ke kejauhan
10122018
Kurang gula!
Bagaimana bisa aku cemburu begini?
Siapalah aku ini?
Siapalah dia itu?
Ya, kamu memang tidak tahu. Tapi jangan repot-repot cari di Wikipedia, ya?
Karena 'aku' dan 'dia' bisa kamu cari di buku bahasa indonesia kelas.
Kelas berapa ya? Ada yang belum tahu?
Ya Tuhan, lindungilah hamba dari monster godzilla itu.
Bukan dari penyihir yang suaranya bagus itu.
Kasihan.
Karena aku maunya dekat sama dia, Tuhan.
Tak pantas lah sebenarnya judul itu
Karena mungkin aku tak datang sebagai pangeran
Begitu melankolis memang
Tapi di sela-sela diam dan gerakku
Tentu masih ada kamu
Bagaimana kamu memaki dunia
Bagaimana kamu bernyanyi
Bagaimana kamu bercanda dengan hal-hal yang tabu
Dan bagaimana aku menikmati diam; diam menikmati kebersamaanku denganmu
Selamat!
30112018
Hai
Bagaimana kabarmu?
Ini adalah keinginanku
Mengajakmu keliling kota setelah hujan reda
Merasakan sejuknya musim hujan
Juga mengajakmu duduk di pinggir sungai
Di sebelah angkringan
Mendengar gemiricik air di malam dekat Malioboro
Pun mengajakmu ke pantai lagi
Menyimak deru ombaknya
Seperti halnya kapan orang-orang termenung
Mendengar hujan yang jatuh
Tenang saja
Aku tak akan memilikimu
Bukankah kebebasan selalu menyertaimu?
30112018
#1
Sore merambat
Waktu berjalan pelan
Dalam meganya
Sejuknya senja
Burung-burung di sana
Menuju mega
Langit birunya
Maka segarlah mata
Hijau pohonnya
21022018
#2
Malam di puncak
Beberapa terjaga
Dalam tawa
Di sini aku
Bisu bicara kata
Hati yang hampa
Pikir yang luka
Untuk apakah semua
Yang akan lenyap?
23022018
#3
Di pagi yang dini
Aku mengantuk lelah
Namun gembira
Mengapa bisa?
Karena beban sudah
Aku tunaikan
24022018
#4
The beasts have come out
In time where a chance dances
So fast makes me sink
28022018
#5
Di dini hari
Suara kecil terdengar
Apa adanya
Segala suara
Terdengar sederhana
Apa yang ada
3:41 AM 05032018
Ini adalah fenomena. Di mana kita sendiri tak menyadari akan pengerucutan fokus dan lupa akan hal-hal sekitar. Sehingga, ketika kenyataan be...