Rabu, 26 Desember 2018

Aku tahu

Aku tahu
Tapi sebenarnya tidak tahu juga
Hanya pura-pura tahu
Tapi tak apa lah
Kuharap kamu berkata itu

Begini
Kamu banyak bersuara
Yang isinya keluhan
Kamu layangkan ke udara
Lalu sampai ke telinga orang-orang
Yang sebelumnya lewat mata
Karena itu dalam bentuk kata-kata

Seolah-olah hidupmu selalu dipenuhi neraka
Tak ada satu pun kata
Yang berupa puji syukur bentuknya
Seolah-olah menarik lelaki sepertiku
Yang datang untuk mengasihanimu

Tapi tidak datang akunya
Karena Tuhan tahu
Bahwa aku tahu
Kalau kamu punya dua puluh empat jam dalam sehari
Yang menitnya aku tak tahu berapa
Begitu juga aku

Yang kita semua yakini
Insyaallah
Tidak semua melulu neraka

Bahwa di sana
Kau musti tertawa
Di beberapa waktu yang aku tak tahu pastinya
Pasti baik-baik saja
Kalau tidak, di sana ada orang-orang
Yang akan menemanimu
Setidaknya dirimu sendiri
Untuk kemudian bosan dengan keadaanmu sendiri
Lalu kemudian mencari obat hati
Atau obat pikiran barangkali

Syukurlah

26122018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyadari Kemelekatan (2)

Ini adalah fenomena. Di mana kita sendiri tak menyadari akan pengerucutan fokus dan lupa akan hal-hal sekitar. Sehingga, ketika kenyataan be...