Senin, 16 Desember 2013

Coretan Berkelas

Aku sudah tahu coretan berkelas mentari terbit diantara pegunungan dalam kesejukan alam itu memang butuh diksi-diksi sedemikian..
tetapi..
Aku tak mempunyai sedikitpun pada mereka yang mengeja coretanku..
Aku hanya bersandiwara
Menjadikan jemari tanganku sebagai pipa-pipa yang mengalirkan tinta
Yang sudah tak tahan berlama-lama berdiam dalam batok kepalaku

Krapyak, 28-10-2013

Keinginan sang pelukis

Yang aku herankan dari dia yang seorang pelukis keindahan alam, pegunungan dengan sinar fajar menyelimutinya
Pelukis gemericik arak-arakan air dilembah kecil, atau nyanyian burung pada batang pohon..
-pada sebuah kanvas alphabet
Adalah mengapa dia lebih ingin menikahi utusan berwarna gelap dari tuhannya. Bukankah mereka (disekitarnya) juga bagian dari tuhan?
Ah, aku tak tahu sudahkah dia menyentuh jemari tuhan
Atau lukisan itu memang sengaja ia ciptakan untuk memutihkan warna mayat-mayat yang tak menyadari kematian dalam kehidupannya
Entah..
Krapyak, 28-10-2013

Kebangkitan dari peraduan

Tuhan
Saat aku bangkit dari peraduan..
Sebenarnya aku tak ingin hal itu terjad
Aku tak ingin hanya melayang-layang diatas atap lalu kembali pada sarang
Aku ingin utusanmu dating
Dan membawaku melayang untuk merasakan manisnya bercinta denganmu
Tidak!
Apa yang aku katakan barusan hanyalah kebohongan
Terima kasih tuhan..

Krapyak, 29-10-2013

Hitam Putih

Jadi hitam dan putih itu Cuma buatan atau teruntuk pada manusia didunia belaka
Memanglah tuhan tak mempunyai warna
karena warna itu sendiri merupakan ciptaan tuhan..
yah..
tak ada perjalanan dari hitam ke putih dan sebaliknya
mereka semua sudah menyatu dengan tuhan
dan tak diketahui atau tak mempunyai kata “sejak”

krapyak, 28-10-2013

Saat Aku Berkata

Saat aku berkata
“jancuk!”
“anjing!”
“celeng!”
“makmu!”
Kau menatapku dengan api menjijikkan
Membuatku geli saja
Yah, itulah peranmu didunia ini

Kebosanan Pengembala

Memang desiran angin padang rumput
Gemericik air mengalir
Kicauan burung-burung indah
Sinar segar mentari pagi
Tidakkah pemuda berseruling menaiki gembala merasa bosan?
Tidakkah telinganya terbiasa dengan sekitarnya?
Tidakkah merindukan lampu-lampu neon berkedip cepat, suara dentuman berloncatan dalam otak?
Atau gadis-gadis tak memakai  satu helaipun?
Memang haruslah tidak memakai warna putih hijau kedamaian
Pakailah sekali-kali hitam merah darah kejahatan, kegelapan
Mengaum buas

Rasa Takut Manusia

Manusia terlalu takut untuk berisiko masuk neraka
Terlalu khawatir untuk mencari asal-usul tuhannya kemudian mereka membayangkan tuhan murka gara-gara identitasnya terbongkar oleh makhluk yang berlagak maha tahu
Tuhan penuh cinta dan belas kasihan

Krapyak, 28-10-2013

Menyadari Kemelekatan (2)

Ini adalah fenomena. Di mana kita sendiri tak menyadari akan pengerucutan fokus dan lupa akan hal-hal sekitar. Sehingga, ketika kenyataan be...