3 January 2017,
Aku membayangkan. . .
Aku
akan bermain drum, dengan khidmat dan khusyuk, seperti seseorang yang sedang
beribadah. Pikirannya sibuk berpusat pada makna setiap apa yang dikatakannya
dan hatinya semakin lama terasa mengembang dan hangat. Kulit-kulitnya akan
merasakan tiupan angin yang diciptakan-Nya. Kemudian ia merasa ingin menangis,
menyadari bahwa angin Tuhan membelai mengusapnya dengan kasih sayang yang tak
terbayang batasnya. Suara-suara simbal, bass, dan tom akan terasa lambat. Gaungnya
panjang melesat lewat udara dan menari berputar masuk lewat daun telinga,
kemudian meresap menyebar ke seluruh tubuh. Setiap gerakan terlihat cepat,
namun terasa lambat. Sendi-sendi yang berdenyut sangat terasa bahkan terdengar
suara geraknya. Detak jantung terdengar dari dalam. Ah, nikmatnya denting dan
desis yang terasa menyebar ke seluruh tubuh. Suara tabuhan pada membran tom,
kendang dan floor, bass berdentum seperti dentuman jantung yang terasa semakin
hangat. Suara desis sekaligus dentum dari sentuhan stik pada snare terdengar
manis di telinga. Ya! Telingaku akan merasakan manis layaknya lidah menyentuh
gula ataupun madu surga. Surga dan surga.
Perjalanan
lagunya akan mengantarkanku berlayar dari satu pola ke pola berikutnya.
Melewati arus kuat lautan pola-pola ganjil yang menegangkan sekaligus
menyenangkan. Hidup dan mati akan terasa berada di kedua sisiku, seperti halnya
cerita berjalannya seorang hamba pada jembatan selebar helaian rambut di sebuah
kitab suci. Menegangkan sekaligus menyenangkan!
Aku
akan diiringi seorang bassist, seorang vokalis, dan seorang gitaris. Tubuhku
akan bermain dengan sendirinya dan pikiranku akan merenungi suara lembut dari setiap
kata yang dinyanyikan vokalis dihadapanku. Dentuman suara gitar bass dengan
manis akan mengiringi dentuman bassku dan di beberapa bagian perjalanan akan
berirama ganjil. Ah, manisnya. Di bagian aku akan merasakan suara permainan
manis dari senar-senar gitaris disampingku. Ia bermain sekaligus menari dan
terkadang berjingkrak-jingkrak. Matanya sesekali memejam seperti sedang orgasme
bersetubuh dengan suara binding gitarnya. Ia akan bermain-main nada blues dan
kadang juga diselipkannya nada pentatonik. Cahaya warna-warni lampu panggung,
suara gitar, bass, dan vokalis, semuanya akan meresap menyebar ke seluruh
tubuhku.
Surga!
Aku akan mati gila olehnya.
Bersambung insyaallah. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar