Rabu, 02 Januari 2019

Kemudian

Kemudian ia berteriak
Menjerit agak ditekan:

Oktaku!
Oh, bukan Oktaku!
Tapi Okta-Nya!
Bukan Nya-nya tuhan!
Karena ia tak punya tuhan!

Pokoknya
Wahai Okta-Nya!
Jangan sekali-kali kau biarkan
Kebebasan direnggut darimu
Wahai Okta-Nya!
Aku tak bisa memilikimu
Melainkan Ia dirimu sendiri

Pergilah

03012019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyadari Kemelekatan (2)

Ini adalah fenomena. Di mana kita sendiri tak menyadari akan pengerucutan fokus dan lupa akan hal-hal sekitar. Sehingga, ketika kenyataan be...