Selasa, 03 Oktober 2023

Menyadari Kemelekatan (2)

Ini adalah fenomena. Di mana kita sendiri tak menyadari akan pengerucutan fokus dan lupa akan hal-hal sekitar.

Sehingga, ketika kenyataan berbanding terbalik, penderitaan tak bisa dielakkan. Seperti anak kecil yang kehilangan mainannya.

Sabtu, 26 November 2022

Lirik Lagu 'Hidup Ini Adalah Kesempatan' Karya Pdt. Wilhelmus Latumahina - Gubahan Agung Webe

Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani semua
Jangan sia-siakan, waktu tuk berbagi
Hidup ini sudah jadi berkat

Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani semua
Jangan sia-siakan, waktu tuk berbagi
Hidup ini sudah jadi berkat

Oh cinta, warnai hidupku
Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti, ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat

(Interlude)

Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani semua
Jangan sia-siakan waktu tuk berbagi
Hidup ini sudah jadi berkat

Oh cinta, warnai hidupku
Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti, ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat
Bila saatnya nanti, ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat

Lirik Lagu 'Kalacakra' Karya Agung Webe

Langkah kakiku, darma baktiku
Memuji cinta, cinta yang terpuji
Mewujud nyata di atas dunia

Genggam tanganmu, peluk eratmu
Canda tawamu, tangis sukamu
Cinta itu kamu

Kalacakra
Menenging ati sakti paripurno
Kalacakra
Moksa mukti piranti diri
Kalacakra
Aku gusti lebur nyawiji

Kubuka pintu sepanjang jalanku
Mengukir kisah, karma terindah
Mewujud nyata di atas dunia

Bukan diriku, bukan dirimu
Di dalam jiwa, kita tanpa rupa
Cinta itu kamu

Kalacakra
Menenging ati sakti paripurno
Kalacakra
Moksa mukti piranti diri
Kalacakra
Aku gusti lebur nyawiji

*Lirik dan lagu Kalacakra merupakan ciptaan Agung Webe

Selasa, 12 Oktober 2021

Menyadari Kemelekatan

Dengan menyadari bahwa kita tak memiliki apapun di dunia ini, maka kita tak lagi berharap pada hal-hal luar diri. Perhatian, pujian, anggapan baik; kita tak lagi sangat kecewa ketika orang lain berbuat tak sesuai harapan kita.

Kita lebih mandiri terutama pada perasaan kita sendiri.

Ketika Kamu Mencinta

Ketika kamu mencinta, ada ketakutan di dalamnya. Takut akan perpisahan, takut tidak dicintai balik atau bahkan ditolak. Mencintai ketenangan, maka takut akan terjadi kepanikan, kegelisahan. Mencintai harta, kaya raya, dan hidup yang aman maka takut miskin dan hidup dalam ketidakpastian.

Karena di dunia, dualitas itu merupakan keniscayaan. Ada hidup ada mati. Ada pertemuan ada perpisahan. Ia yang terikat pada salah satunya adalah ia yang lupa bahwa dualitas itu merupakan dua sisi dari satu koin yang sama. "Jadi apakah itu memang benar cinta?" Tanya seorang teman, datang memberiku satu pertanyaan reflektif.

Karena cinta, senang terhadap sesuatu namun mengharapkan timbal balik, mengharapkan ada perubahan, maka itu bukanlah cinta namun ego untuk mempertahankan sesuatu. Ego yang takut jika ia kehilangan sesuatu, maka ke mana ia akan bersandar?

Guru, Aku Malu

Guru, aku malu
Apakah aku benar-benar belajar
Atau hanya mengambil keuntungan darimu dan lingkaranmu
Engkau senantiasa memberikan teladan
Dan aku senantiasa merenungkan segala tindakan
 
Baiklah jika ia bernasihat untuk tidak terikat pada tindakan
Dan tidak perlu banyak mikir
 
Kesedihan akan keadaan memang tak akan membuat orang melangkah
Hanya membuat terus berkubang pada rasa penyesalan
 
Sumenep, 12 Oktober 21

Minggu, 10 Oktober 2021

Bisakah Kita Bicara Sederhana?

Bisakah kita bicara sederhana
Tanpa penghakiman berlebih
Apalagi dengan rasa yang meluap yang kita turuti
Hei, apa salahnya?
Ada orang yang memang itu puisi baginya
Dan baiklah jika itu argumen anda
Aku hanya ingat judul film yang cukup menancap di kepala
Istirahatlah, kata-kata
Karena kesederhanaan tempatku untuk tinggal
Aman dari kecelakaan dan nyaman akan sebuah kecukupan
Nasehat untuk diri
Sumenep, 10 Oktober 2021

Senin, 16 September 2019

Binatang

Aku punya itu. Yakni binatang yang mengeram dalam diriku. Serupa dilahirkan dari perut ibu. Orang-orang dan sekitar.

Tapi kuakui memang aku tak tahu soal itu. Sekarang aku hanya menyaksikannya begitu ingin mengoyak-ngoyak mangsanya. Apa saja. Betina dan makanan-makanan lezat.

Semua demi terpuaskan berahinya. Seperti terbelenggu oleh tali yang mengikatnya. Aku menyaksikanmu, hei!

Kupelototin matanya. Diamlah! Ini bukan saatmu bertindak! Duduk dan tidurlah untuk sementara!

Aku maha besar di hadapannya. Entah apakah ini fatamorgana.

16092019

Kamis, 30 Mei 2019

Tampar aku!

Tampar aku sekuat kalian!
Makilah dan bunuh sekalipun!
Luka-luka ini dapat kutertawakan

Terimakasih untuk segala pelajaran.

Senin, 27 Mei 2019

Lorong

Setiap orang punya lorong gelapnya masing-masing
Kita semua sama
Yakni dari cahaya melewati lorong gelap untuk kembali melewatinya
Sampai jatuh menyatu pada lautan

Kita semua sama
Kadang-kadang bingung akan labirin kita sendiri
Kadang-kadang tersesat
Untuk melampaui teka-teki hidup kita sendiri

Kita semua sama
Dari dan menuju rahim yang satu

Rabu, 22 Mei 2019

Persinggahan

Aku tahu beberapa dari persinggahanku
Hanyalah berdasar ilusi pikiranku
Terlena dalam jerat jejaringnya
Tapi entahlah
Iblis kadang-kadang memang dikirim untuk itu
Barangkali begitu

Dan sekaranglah saatnya
Untuk berada di sini dan saat ini
Tanpa kata-kata
Kecuali jibril yang akan mengantarku sampai gerbang terakhir
Menuju ketiadaan
Dan kebesaran yang tak terhingga di sana

Menyadari Kemelekatan (2)

Ini adalah fenomena. Di mana kita sendiri tak menyadari akan pengerucutan fokus dan lupa akan hal-hal sekitar. Sehingga, ketika kenyataan be...